Berdasarkan survey dari Bank Indonesia terhadap 2.970 responden UMKM, sebanyak 70,3% UMKM bertahan karena memanfaatkan platform digital dan bergabung dalam korporatidasasi.
Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Lampung telah memiliki program yang dilakukan antara lain melalui pendampingan dan kemitraan, penguatan kelembagaan, fasilitasi pembiayaan, jaringan usaha dan pemasaran berbasis digital kepada192.234 UMKM yang tersebar di 15 Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung.
“Secara digital, pemerintah Provinsi juga telah mengambangkan aplikasi Karyu Petani Berjaya (KPB), Aplikasi Pasar Berjaya dan Aplikasi Sigap (Sistem Informasi Harga Pasar),” kata Arinal.
Arinal menilai Lampung sebagai gerbang Sumatera memiliki potensi pertumbuhan ekonomi baru dalam sektor pariwisata. Sektor pariwisata sendiri telah berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan II 2021 sebesar 6,69%.
Menurut Gubernur Arinal, potensi sumber daya alam yang besar di Provinsi Lampung dapat terus dikembangkan menjadi destinasi wisata serta mendukung peningkatan sektor pariwisata daerah.