Fatoni meminta agar kegiatan Musrenbang RPJPD diikuti secara serius karena dokumen RPJPD ini akan menjadi pedoman perencanaan jangka panjang yang nantinya dijabarkan ke dalam dokumen perencanaan jangka menengah RPJMD dan dokumen perencanaan tahunan RKPD.
“Dalam dua dekade terakhir, Sumatera Selatan dapat memperlihatkan kemajuan di berbagai sektor. Perlahan tapi pasti, provinsi ini mulai banyak mengukir prestasi, baik di tingkat regional maupun nasional,” imbuhnya.
Fatoni menyebut pasca pandemi Covid-19, rata-rata pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan tumbuh stabil di kisaran 5 persen per tahun yang ikut mendorong turunnya persentase kemiskinan hingga menyentuh angka 11,78 persen di tahun 2023 atau secara agregat menurun 10 persen selama 20 tahun. Bersamaan dengan itu Sumatera Selatan juga mampu menekan angka kemiskinan ekstrem ke titik 1,29 persen yang menjadi angka penurunan tercepat di Indonesia.
Dia juga memaparkan bahwa Sumatera Selatan juga terus berupaya menekan angka pengangguran. Saat ini, tingkat pengangguran terbuka sudah berada di angka 4,11 persen, capaian ini sudah lebih baik dari angka nasional. Sementara itu, pada bidang kesehatan, Sumatera Selatan sudah berupaya optimal dalam menurunkan prevalensi stunting.