LGNEWS BANDARLAMPUNG – Kesehatan mental menjadi salah satu isu yang semakin mendesak di kalangan remaja Indonesia. Merujuk data Kementerian Kesehatan tahun 2022, satu dari 20 remaja di Indonesia terdiagnosis memiliki gangguan mental.
Mengenali kondisi tersebut, Ristyana Maysha Dewi, atau yang akrab disapa Risty, tergerak untuk menjadi seorang aktivis kesehatan mental.
Sebagai Duta Kesehatan Mental Indonesia Provinsi Lampung 2023 yang berasal dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Lampung (Unila) angkatan 2022, Risty berpartisipasi dalam ajang Duta Kesehatan Mental Indonesia 2023 yang diselenggarakan Literasi Psikologi Indonesia (@literasipsikologi.id).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada remaja Indonesia untuk memahami betapa pentingnya kesadaran kesehatan mental.
Menurutnya, terdapat tiga dosa besar dalam pendidikan yaitu perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi.
Hanya dengan mengalami salah satu dari ketiga hal tersebut, seseorang bisa terpengaruh dan kesulitan menjalani hari-harinya sebagai pelajar. Oleh karena itu, kesehatan mental menjadi faktor penting yang tak kalah perlu diperhatikan.
Meskipun ia berasal dari Jurusan Ilmu Hukum, ketertarikannya terhadap kesehatan mental dan edukasi memberikan semangat bagi Risty dalam mengikuti ajang Duta Kesehatan Mental ini.
“Selama kegiatan itu positif dan tidak mengganggu perkuliahan, insyaallah bakalan dimaksimalkan,” ujarnya.
Sebagai mahasiswa baru, Risty menghadapi beberapa kesulitan seperti harus tinggal jauh dari orang tua dan harus membiasakan diri kembali dengan pembelajaran tatap muka setelah terbiasa belajar online saat SMA selama masa pandemi Covid-19.
Namun kesadaran akan pentingnya kesehatan mental membantu Risty untuk tidak berlama-lama dalam keterpurukan. “Aku sadar, ketika terus-menerus berpikir tidak sanggup menjalani fase ini, maka aku menciptakan bumerang untuk diriku sendiri,” ujar Risty.
Sebagai Duta Kesehatan Mental, Risty saat ini berfokus pada kegiatan sosialisasi kesadaran kesehatan mental baik secara online maupun offline ke sekolah-sekolah serta masyarakat di Provinsi Lampung.
Mahasiswa semester dua ini juga memimpikan adanya platform untuk remaja Indonesia untuk berbagi cerita dan mendapatkan dukungan kesehatan mental.
Ia berpesan, kepada siapa pun yang sedang mengalami keterpurukan atau merasa lelah akan sesuatu, jangan ragu untuk mencari bantuan dan memberikan kepercayaan kepada orang lain untuk mendengarkan.
Selaku Duta Kesehatan Mental di Provinsi Lampung, Risty tidak pernah lelah mengajak masyarakat untuk peduli dengan kesehatan mental mereka. Ia selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada mereka yang sedang mengalami kesulitan dalam hidup.
“Untuk apa pun kesulitan yang sedang dihadapi, berhentilah menyalahkan diri sendiri. Kita semua sedang dalam proses dan tidak apa-apa untuk berjalan perlahan menuju apa yang dicita-citakan,” kata Risty dengan penuh semangat.
Begitu kentara semangat Risty menyosialisasikan kesadaran kesehatan mental di Indonesia, khususnya Provinsi Lampung.
Risty telah membuktikan kepada dirinya sendiri dan dunia bahwa ia sanggup menjadi bagian dari perempuan muda Indonesia yang berani, aktif, dan berdedikasi untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa melalui aksi-aksi nyata di bidang kesehatan mental. (rls)