Tulang Bawang Barat, (LGNews.Com) —Anggaran Rehabilitas tempat Balai Benih ikan (BBI) kelurahan mulya Asri kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT) Tahun Anggaran 2021 milik Dinas Perikanan Kabupaten Tulang Bawang Barat Terindikasi di Mark-UP, Kamis (27/01)
Berdasarkan hasil investigasi dilapangaan proyek yang dikerjakan pihak ketiga rekanan CV kurnia perdana yang menelan Anggaran bersumber dari Anggaran pendapatan belanja Daerah
(APBD) tahun 2021 sebesar Rp,186.866.000,- ditemukan sudah mengalami kerusakan retak dibeberapa titik lokasi bangunan.
Menurut warga sekitar menyatakan bahwa dalam pekerjaan rehabilitas BBI yang dikerjakan oleh tenaga pekerja beberapa waktu lalu itu hanya penambalan di beberapa titik bangunan
“kami lihat kolam itu sebelum dikerjakan dikuras terlebih dadulu kemudian pembenahan dibeberapa titik yang bocor ditambal, kemudian baru pengecatan di beberapa kotak kolam saja, waktu itu ada pelang proyeknya kami lihat Anggarannya cukup besar lebih seratus lima puluh juta mas,“ jelas warga sekitar.
Di konfirmasi melalui sambungan telpon selulernya kepala Bidang (kabid) bidang Budidaya ikan pada Dinas perikanan Tubaba Jati satio Utomo menyatakan, pekerjaan tersebut sudah selesai dan sudah Penyerahan Provisional Hand Over(PHO).
“Iya mas, proyek itu udah selesai alhamdulilah sudah PHO, yang mengerjakan kegiatan rehabilitas BBI itu rekanan CV kurnia perdana, anggaranya 186 juta kurang lebih,” jika sudah mengalami kerusakan nanti kita cek ke lapangan,” ungkapnya.
Jati satio Utomo juga mengakui bahwa dirinya, terlibat dalam pengerjaan rehabilitas Proyek BBI keluarah mulya asri sebagai Pejabat pembuat komitmen (PPK)
Ironisnya saat disinggung terkait kerusakan pada proyek itu pihaknya beralasan baru mengetahui adanya keretakan pada proyek tersebut
“Kita baru mengetahui kalau ada yang mulai rusak dan retak saya lagi mengikuti musrenbang tingkat kecamatan di seberang way kenaga coba hubungin aja pak seketaris dinas perikanan,” elaknya.
Saat di singgung mengenai Anggaran yang cukup besar pantasti dalam rehabilitas BBI yang terindikasi dikerjakan secara asal-asalan,” jati satio utomo beralasan bahwa pihaknya justru sangat merasa bersyukur jika proyek itu sudah mengalami kerusakan di beberapa titik.
“Alhamdulilah mas, kalau sudah menunjukan kerusakan pada
proyek itu Sudah retak di beberapa titik, nanti kita turun bareng aja kroscek ke lapangan,“ singkatnya,
Hingga berita ini diterbitkan pihak rekanan pelaksana rehabitas BBI belum berhasil dikomfirmasi terkait kerusakan proyek tersebut, (*/dy)