Petani di Tubaba Keluhkan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi dan Berubahnya Harga Obat Pertanian

PANARAGAN, (LGNews.com) – Banyak petani di Kabupaten Tulang Bawang Barat (TUBABA), Lampung, mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi. Sementara itu, kebutuhan pupuk terus meningkat bagi para petani. Kamis, (21/10/2021).

“Tak sampai separuhnya, pupuk subsidi kami terima dari pemerintah melalui kelompok tani, kami tadinya berharap mendapatkan pupuk dengan jumlah yang kami butuhkan,” kata Manto, satu warga desa Gedung Ratu, Kecamatan Tulang bawang Udik.

Hal Senada disampaikan Yusuf, petani dari Desa Gunung Katun Malai, Menurutnya, keberadaan pupuk subsidi seolah-olah langka karena tidak adanya keterbukaan dalam penyaluran. Untuk itu dia berharap pemerintah setempat betul-betul terbuka kepada petani soal penyaluran pupuk tersebut.

Akibatnya, biaya sarana prasarana produksi terjadi kenaikan karena menggunakan pupuk non-subsidi dia mengeluhkan ditambah lagi saat ini terlalu banyak persyaratan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi seperti harus pakai kartu khusus dari pemerintah atau kelompok tani.

“di pasaran semua jenis pupuk mengalami kenaikan harga, ditambah jenis pupuk Phonska langka di pasaran, dan harga Obat-obat pertanian melambung tinggi,” jelas dia

Terpisah, Keluhan juga diungkap Muslim, petani di desa Panaragan, Tulang Bawang Tengah, dia sangat merasa heran juga kebingungan dengan perubahan harga pupuk dan obat. “saat ini harga obat semprot rumput mengalami kenaikan harga,” ungkap dia.

Berdasarkan informasi yang kami dapatkan pupuk dari pusat tidak pernah berkurang, tetapi kenapa tidak pernah sampai ke petani, Sementara semenjak pandemi COVID-19 ini para petani juga terdampak, hasil panen yang kami jual murah semua. Kami berharap pemerintah betul-betul serius memperhatikan nasib petani.
(Ddiarnol)