( PANARAGAN ) liputanglobal-news.com
Pesta demokrasi pemilihan kepala Desa/Tiyuh (Pilkati) serentak tahun 2020 berlangsung di sejumlah daerah di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) provinsi Lampung, salah satunya di Tiyuh PANARAGAN Kecamatan Tulang Bawang Tengah(TBT), Kabupaten Tubaba.
Ajang pesta demokrasi enam tahunan Di Tiyuh PANARAGAN tersebut diikuti sebanyak 3(Tiga) calon, Calon tersebut Adalah :
(01) Zaibun Muin., (02) Bursyah, SE. Dan
(03) Fajar Ahmad Efendi.
Mereka Bersaing untuk merebutkan kursi nomor satu di pemerintah Tiyuh PANARAGAN.
Berbagai tahapan pilkati serentak di Tiyuh PANARAGAN sendiri dimulai sejak beberapa Bulan Terakhir, hingga masa kampanye yang dilaksanakan pada tanggal 10 hingga 12 Desember.
merupakan hari masa tenang pada 13 Sampai 15 Desember 2020.
Meskipun dalam tahapan sempat terjadi permasalahan di beberapa tempat Namun kejadian itu tidak mengganggu jadwal pilkati yang sudah ditetapkan, Jalannya pemungutan suara pada Pilkati 2020 dimulai hari Rabu (16/12/2020) pukul 07.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB lalu kemudian akan dilanjutkan perhitungan dan rekapilutasi surat suara hingga selesai.
Proses pemungutan suara ditiyuh Panaragan berjalan aman, lancar dan kondusif mengingat personel keamanan yang terdiri dari TNI, Polri, dan Linmas disiagakan untuk mengamankan jalannya pilkati,ditambah antusiasme warga yang sangat tinggi untuk memberikan hak suaranya.
Jazuli, S.E. selaku sekretaris panitia pilkati tiyuh Panaragan berharap siapapun yang nantinya menjadi pemenang dan menjadi kepalo Tiyuh nantinya bisa mengeban Amanah, Bisa menjadikan Tiyuh panaragan menjadi tiyuh yang lebih aman,Damai, Tentram dan lebih dikenal baik oleh masyarakat luas
“kedepan saya berharap siapapun yang terpilih nantinya bisa mengemban amanah dari masyarakat,” ungkap Jazuli,S.E. saat dihubungi lewat telepon selulernya pada Rabu (16/12/2020) sekitar pukul: 13:20 wib.
Terpilihnya kepala Tiyuh yang berkualitas dan mengutamakan kepentingan masyarakat adalah harapan seluruh Warga. semua hal itu dapat terwujud dengan menjadi pemilih yang cerdas dan menolak segala bentuk politik uang.
Pilkati yang berkualitas dan berintegritas dapat dijadikan momentum untuk menguji kematangan demokrasi serta menjadi ajang pendidikan politik bagi masyarakat di tingkat pedesaan. (Dedi)