PANARAGAN liputanglobal-news.com
Warga Masyarakat Tiyuh Panaragan telah melakukan musyawarah warga terkait perihal keberatan atas perkataan Sdr. Maryanto kasimo yang menyebutkan simpang tiga panaragan dengan sebutan “simpang tiga panaragan atau lebih kerennya simpang monyet”.
Dalam rangka menindak lanjuti surat lembaga adat panaragan Nomor:01/LA.PNG/TBT/X/2020 tanggal 19 oktober 2020 perihal pernyataan keberatan atas perkataan Sdr.maryanto kasimo. Dan surat karang Taruna PALAPA No:17/KTP.PNG/TBT/2020 pada tanggal 18 Oktober 2020 perihal Permohonan keberatan atas perkataan Sdr.Maryanto yang berkaitan dengan nama simpang panaragan.
musyawarah tersebut Dipimpin Pj kepalo tiyuh panaragan dan dihadiri oleh ketua BPT beserta anggota,pengurus Adat tiyuh panaragan,ketua karang taruna PALAPA, Forum mulei menganai Panaragan (FMMP) dan perwakilan masyarakat dengan daptar hadir terlampir. Musyawarah tersebut dilakukan di balai Tiyuh panaragan minggu (25/10/2020)
kesimpulan dan hasil musyawarah ini diputuskan bahwasanya warga masyarakat tidak terima dengan perkataan saudara Maryanto Kasimo dalam akun YouTube nya “persiden sastra tubaba” yang sempat viral dan merasa bahwa ucapan tersebut diduga meghina atau diduga mencemarkan nama baik warga panaragan.
Masyarakat Telah menetapkan perwakilan warga untuk menjadi saksi pelapor kepihak yang berwajib,diantaranya: 1,YODEN ZEN. 2,BANDARSYAH. 3,SAPRILLAh. 4,KHAIRUDIN ALIDUKI.
5,HASBULLAH. 6,AFTARULLOH dan IRAWANSYAH.
Warga pun berharap agar Sdr.Maryano bisa mempertangung jawabkan perkataan nya tersebut secara hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku di negara republik Indonesia. (DD)