(Unila): Talkshow wanita inspiratif dan guru cakap digital menjadi topik pemantik seminar dan workshop Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) _Inspiring Teacher_Provinsi Lampung 2024.
Kegiatan yang dihelat di Gedung Serbaguna Unila, Rabu, 19 Juni 2024 ini merupakan hasil kolaborasi Universitas Lampung (Unila) dalam memperingati HUT ke-50 Lampung Post (Lampost).
Salah satu rangkaian kegiatan yakni, Talkshow Wanita Inspiratif bertema “Wanita Kuat, Indonesia Hebat”, yang digelar Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., serta Ketua IGTKI-PGRI Provinsi Lampung Nisdaryati, M.Pd.
Prof. Lusmeilia selaku Rektor wanita pertama yang memimpin Unila mengatakan, wanita memiliki kelebihan yakni merasakan apa yang orang lain rasakan, bisa melihat semua kondisi yang ada dalam hidup dengan hati nurani.
Selain itu, dalam rangka meningkatkan pendidikan guru TK harus memiliki pendidikan yang lebih, hal ini sekaligus menjadi tantangan bagi Unila untuk menyejahterakan pendidikan di Lampung.
“Kita jangan pernah berhenti belajar. Pendidikan merupakan komponen yang harus diperhatikan terlebih pada seorang guru. Sebagai bentuk keseriusan, Unila dapat mewadahi studi S-2 bagi para guru untuk meningkatkan diri melalui berbagai jalur. Jadilah guru hebat, jadilah guru yang bisa mendidik anak-anak untuk menciptakan Indonesia emas 2024,” ujarnya.
Ketua IGTKI-PGRI Provinsi Lampung menyampaikan, perempuan terlibat dalam mendidik anak-anaknya dengan mempersatukan visi dan tujuan. Sebagai seorang guru, ia paham polemik yang dihadapi guru TK, yakni terkait kesejahteraan.
Banyak harapan bagi pemerintah untuk merespons keadaan ini, terlebih jenjang TK merupakan pondasi bagi pendidikan anak-anak. Menjadi guru TK merupakan sebuah panggilan jiwa sebagai upaya pencerdasan.
Salah satu tantangan yang dihadapi para guru TK yakni tuntutan dari para orang tua. Padahal masa depan anak sejatinya tidak akan pernah habis. Ia berharap, Indonesia emas 2024 dapat terbentuk sejak usia dini.
“Terkadang, anak-anak dituntut untuk bisa membaca dan berhitung dengan cepat. Kami tegaskan tidak ingin generasi emas 2024 hanya cerdas akademik saja, kami ingin mempersiapkan anak-anak yang sempurna sesuai umur dan kemampuan mereka. Atas perjuangan tersebut, saya mengapresiasi semua guru yang hadir hari ini,” pungkas Nisdaryati.
Selain itu, terdapat topik guru cakap digital yang disampaikan Ketua Dewan Kehormatan PWI Lampung, sekaligus Ahli Pers Dewan Pers dan Pemimpin Lampung Post Dr. Drs. Iskandar Zulkarnain, M.H. Ia mengatakan, kemajuan teknologi saat ini sudah sangat pesat, perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat tentunya memerlukan kesiapan.
Yakni kesiapan dalam menghadapi perubahan, khususnya dalam pendidikan seperti Society 5.0 atau Masyarakat 5.0. Dalam Era Society 4.0 menggabungkan fokus pada manusia dan teknologi. Orang mengakses layanan database di dunia maya melalui internet, lalu mencari, mengambil, dan menganalisis informasi atau data.
Pada Era Society 5.0, informasi dalam jumlah yang sangat besar berasal dari dunia nyata terakumulasi di dunia maya. Di dunia maya, big data dianalisis dengan Artificial Intelligence (AI) dan hasilnya diumpankan kembali ke manusia dalam dunia fisik dengan berbagai bentuk.
“Jadi AI dalam pendidikan bisa membawa pendekatan yang lebih pribadi dan disesuaikan dengan setiap siswa. Misalnya, dengan menganalisis data dan menggunakan machine learning. Ini bisa membantu siswa belajar dengan lebih baik dan lebih cepat,” tandas Iskandar.
Topik wanita inspiratif dan guru cakap digital diharapkan dapat membantu para guru TK untuk meningkatkan kemampuan diri, serta melihat peluang pencerdasan anak-anak lebih luas dengan pendekatan dan pembelajaran menarik, sehingga mereka mampu memperoleh pembelajaran lebih mudah, serta mengikuti perkembangan zaman.