LGNEWS JAKARTA —– SHE:”Apa yang bisa Mas Nazar infokan ke saya soal Dinasti Politik TRIO CIKEAS?”.
M. Nazaruddin: “AHY itu kalau kunjungan ke daerah-daerah minta dianggarkan minimal Rp. 500.000.000,-. oleh Pengurus Pengurus di Daerah (DPD) atau oleh Pengurus Pengurus Cabang (DPC)”.
SHE: “Wah…besar sekali. Untuk apa saja itu Mas?”.
M. Nazaruddin:”Ya untuk tiket pesawatnya, untuk hotelnya dll. Padahal makan dll. juga sudah disiapin oleh pengurus pengurus daerah itu. Makanya pengurus-pengurus Partai Demokrat di daerah-daerah itu banyak yang kesal dan geram pada AHY”.
SHE:”Masak untuk tiket dan hotel saja minta Rp. 500.000.000,-?”.
M. Nazaruddin:”Loh, AHY itu kalau kunjungan ke daerah kan selalu membawa rombongan beberapa orang dengan dalih untuk pengawalan”.
SHE:”Pantas…AHY nampaknya telah terobsesi oleh film-film action Gangster, makanya action dia selalu berjalan dengan kawalan beberapa orang di kanan dan kiri serta belakangnya. Dia ini memang masih anak-anak”.
M. Nazaruddin:”Ya begitulah”…
SHE:”Pantas saja pengurus Partai Demokrat pimpinan Trio Cikeas ini banyak yang bermasalah dengan korupsi mulai yang ada di pusat hingga di daerah-daerah, karena keharusan membayar setoran begitu besar ke DPP nya, apalagi setoran bagi mereka yang ingin jadi calon Kepala Daerah. Fantastis !.
M. Nazaruddin:”Sekarang sudah faham kan? Nah, nanti saya akan beritau banyak hal lagi soal korupsi mereka…(SHE).
Setelah wawancara ini, saya selama beberapa hari telah diberi info secara intensif oleh M. Nazaruddin. Apa dan bagaimana info itu, saya pikir belum saatnya saya buka.
Petikan wawancara Saiful Huda Ems (SHE) bersama M. Nazaruddin (saksi kunci korupsi terdahsyat di dunia, yakni Wisma Atlet Hambalang yang mengguncang Dinasti Politik Cikeas, hingga membuat Pangeran Cikeas Bertato tak pernah berani melepas baju lengan panjangnya sampai kiamat tiba.