LGN BANDARLAMPUNG — Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemprov Lampung Qudrotul Ikhwan belajar dari pengalaman Belanda dalam pengelolaan resiko bencana alam dengan Duta Besar Belanda untuk Indonesia HE Lambert Grinjs.
Qudrotul belajar secara virtual lewat acara Ambassador Talk 2021 dengan tema “The Dutch Approach Flood Disaster and Water Management Policies” dari Ruang Video Conference Lt.1 Diskominfotik Lampung, Selasa (23/11/2021).
Selain Qudrotul, mereka yang juga menyimak bagaimana cara Belanda mengantisipasi bencana alam terkait bakal datangnya gelombang badai La Nina adalah Menko PMK Muhadjir Efendi dan BNPB RI Suharyanto.
Badai La Lina berpotensi memicu terjadinya bencana alam berupa banjir bandang dan tanah longsor. Secara geografis, sejumlah wilayah Indonesia berpotensi adanya banjir dan bencana alam lainnya.
HE Lambert Grinjs menjelaskan bagaimana pendekatan Belanda untuk mengolah resiko bencana banjir dan kebijakan manajemen keairan yang dapat dipelajari dalam upaya meminimalisasi dampak La Nina.
Pemerintahan dapat meminimalisasi dengan bagaimana secepatnya membagi informasi tentang bencana alam, bagimana mengendalikannya, serta penanggulangannya berupa tempat evakuasi yang aman.
Langkah berikutnya, di level kecamatan, memberikan P3K untuk pertolongan pertama kepada masyarakat yang terkena bencana alam seperti bantuan obat-obatan, pakaian, serta makanan cadangan.