GENPPARI Siap Jadikan Kampung Legok Awi Menjadi Kampung Wisata

Kab. Tasikmalaya, Liputanglobal-news.com — Keinginan warga bisa kedatangan pembina GENPPARI (Gerakan Pecinta Pariwisata Indonesia) karena sangat berarti bagi warga masyarakat Kampung Legok Awi Desa cukang Jayaguna Kecamatan sodonghilir yang merupakan suatu respect moralitas, kesiapan warga ketika banyak orang datang jangan sampai adat istiadat mereka dalam keseharian terkontaminasi oleh orang luar yang menjadi tamu kesana dikarenakan Harmonisasi dan kehidupan mereka lebih berharga dan harus dijaga terlepas dari materi yg akan dihasilkan ketika kampung itu menjadi desa wisata.

H. Dedi Kurniawan selaku pembina Genppari kabupaten tasikmalaya menjelaskan kalau Kegiatan safari dari desa ke desa pada dasarnya bermula dari masyarakat itu sendiri yang ingin bersilaturahimi sekalian mendengar kegiatan yang ada di masyakat supaya dilingkungan sendiri bisa di optimalkan baik sumber daya manusianya ataupun sumber daya alam supaya bisa menjadi bernilai lebih. ” Katanya. Senin (27/07/2020)

“Keindahan-keindahan seperti ini sudah jarang dirasakan di perkotaan, wisata edukasi Kampung Legok Awi desa cukangjayaguna menyuguhkan pesona kearifan lokal, Seperti malam ini meskipun jauh dan bisa dirasakan keindahan alam dan penyambutan yang begitu rama tamah warganya.” Ucap H.Dedi Kurniawan Pembina Genppari Kab.Tasikmalaya

Masih menurut H. Dedi Kurniawan menjelaskan bahwa Awal mula adanya kampung legok awi sebelum menjadi target kampung edukasi Berkat adanya seorang pemuda (masdar) yang bermukim serta belajar agama (masantren) yang peduli akan lingkunganya dengan sedikit demi sedikit mulai membenahi membangun tata kelola lingkungan dan alam disekitarnya, Ketika Sudah tidak bermukim lagi dan kembali tetap membangun kampung tersebut bersama rekan-rekan penggiat lingkungan,aktivis lingkungan yang tetap konsisten seperti abah irdas, dadan jaenudin ketua dpw brigez yang sampai saat ini mempunyai peran yang sangat besar dari awal mula atau proses terbentuknya kampung edukasi tersebut, jelasnya.

H. Dedi Kurniawan menambahkan, Bagaimana mengoptimalkan seluruh potensi yang ada supaya bernilai lebih yang tadinya cuma hal biasa kedepanya menjadi lahan edukasi bagaimana cara bikin gula, edukasi bagaimana mengolah sawah, edukasi memetik teh ngopi bareng, dengan cara kekeluargaan mudah”an sarana bisa mengoptimalisasi daerah, imbuhnya.

Biro Jawa Barat :
Editor : Edwin
Jurnalis***(uwa/day)