Indonesia Berhak Tuan Rumah Piala Dunia 2034

BANDARLAMPUNG,LGNews.com – Indonesia memilik hak menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, hal itu disampaikan Ketua Umum Masyarakat Sepakbola Indonesia (MSBI), Sarman El Hakim saat berkunjung ke Lampung, pada Jumat-Minggu, 29-30 November 2024.

Dalam kunjungannya selama tiga hari tersebut, aktivis sepakbola itu mengajak kepada seluruh pemuda, mahasiswa, serta para organisasi untuk ikut mengampanyekan bahwa Indonesia berhak menjadi tuan rumah (penyelenggara) Piala Dunia 2034.

Guna menyuarakan hal ini, kata Sarman, diperlukan dukungan dari masyarakat dan berbagai elemen di masing-masing wilayah, tak terkecuali Biumi Lampung.

“Banyak orang yang belum mengetahui bahwa kita Indonesia sangat berpotensi dan sangat bisa menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034 mendatang,” ujar aktivis Indonesia Piala Dunia ini.

Sarman menyayangkan ternyata pihak pemerintah tidak mendaftarkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia, yang justru menyerahkannya kepada negara Arab Saudi.

“Maka dari itu perlu kampanye besar-besaran, agar semua masyarakat mengetahui kemudian mendukung penyelenggaraan tersebut diadakan di Indonesia, setelah itu kita akan melobby FIFA untuk menyelenggarannya di Indonesia,” terangnya.

Ada keuntungan bagi Indonesia jika piala dunia diselenggarakan di Indonesia. Mulai dari peningkatan perekonomian sampai dengan pariwisata.

“Jika ini terwujud, maka nama Indonesia akan mendunia, perekonomian kita meningkat, UMKM berjalan dan memiliki masadepan serta dapat  pemasukan kontribusi untuk negara, UMKM wisata serta pengenalan budaya kearifan lokal juga akan dikenal oleh dunia jika Indonesia bisa menjadi tuan rumah pesta dunia  melalui pesta bola dunia,” tegasnya.

Sarman mengungkap, harapan agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2034 muncul tahun 2017 ditandai pernyataan Presiden Jokowi yang setuju Indonesia menjadi calon host.

Dan sebagai bentuk dari keseriusan, Presiden Jokowi saat itu menghadirkan FILANESIA bersama PSSI sebagai filosofis sepak bola tanah air.

FILANESIA berarti kekuatan yang berasal dari pulau-pulau yang tersebar dan dari pulau-pulau tersebar ini menghasilkan pemain sepak bola berkarakter tangguh.

“Selain membuat FILANESIA, Presiden Jokowi juga mengeluarkan Inpres No 3 tahun 2019. Dan isi Inpres tersebut adalah pembangunan percepatan sepak bola nasional untuk menghadapi Indonesia sebagai host pada ajang Piala Dunia tahun 2034,” katanya.

Namun sayangnya, kata Sarman, keseriusan Presiden Jokowi tidak dijalankan oleh Erick Thohir sebagai ketua umum PSSI yang baru hasil kongres luar biasa yang dilaksanakan pasca tragedi Kanjuruan. Indonesia melalui PSSI batal mengajukan diri sebagai tuan rumah ketika bidding World Cup ditutup pada Kamis 18 Oktober 2023.

“Ada apa dengan PSSI, dan ada apa dengan Erick Thohir karena dengan seenaknya saja ujug-ujug memberikan dukungan ke Arab Saudi sebagai calon tuan rumah Piala Dunia 2034 padahal FIFA sangat mendukung Indonesia,” kata Sarman.

Sarman menjelaskan, harusnya Erick Thohir yang juga Menteri BUMN mengupayakan dukungan FIFA tersebut dengan mendaftarkan Indonesia sebagai calon host. FIFA sendiri, katanya, lebih mendukung Indonesia karena masalah cuaca sehingga waktu penyelenggaraan Piala Dunia 2034 akan sesuai dengan agenda FIFA sejak tahun 1930 atau saat pertama kali Piala Dunia digelar.

“Sementara jika di Arab Saudi maka Piala Dunia digelar bulan Juni-Juli di mana cuaca sangat panas. Dan ketika digeser ke November-Desember maka akan bersamaan dengan bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri,” ringkasnya.