Acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi, yang pertama terkait Best Practice Universitas Negeri Padang (UNP): Implementasi Kewenangan dan Koordinasi Antarpemimpin dalam Proses Bisnis Perguruan Tinggi, yang disampaikan Prof. Ir. Syahril, M.Se., Ph.D.
Pada materi ini dapat disimpulkan, manajemen risiko perlu merumuskan peta risiko dan menetapkan peta jalan manajemen risiko, serta peta risiko dapat diantisipasi dengan SOP yang benar.
Materi kedua terkait penumbuhan budaya sadar risiko dan jenis-jenis kasus risiko di perguruan tinggi yang disampaikan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Nani Ulina Kartika Nasution, S.E., M.Ak., CRMP., CRGP., CGAE., CIAE.
Ia mengatakan, strategi membangun manajemen risiko dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi secara berkala atau efektivitas mitigasi risiko dan penerapan manajemen risiko, serta membangun budaya sadar risiko (reward dan punishment, keputusan berbasis informasi risiko).
Materi ketiga mengaji praktik penganggaran berbasis risiko yang dipimpin Prof. Dr. Marselina, S.E., M.P.M., PIA., CRP. Ia mengutarakan, risiko dapat terjadi dalam kategori strategis, operasional, keuangan, kepatuhan, dan kecurangan. Oleh karena itu perlu langkah-langkah pengendalian risiko.