Pesawaran – Liputan Global News.Com : Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Lampung apresiasi launching Smart Village di Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. Seperti yang diungkapkan oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI yang diwakili oleh Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertingal dan Transmigrasi Dr. Suprapedi, M.Eng, dalam rangka Launching Program Smart Village Provinsi Lampung di Balai Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kamis (25/3/21).
“Setelah tadi kita lihat stand-stand yang dipamerkan ini sudah terlihat menggunakan informasi digital yang didorong oleh Bupati (Dendi Ramadhona), kami dari Kemendes memang berharap kedepan digitalisasi menjadi kunci suksesnya sebuah pembangunan,” terangnya.
Lalu menurutnya, peran aktif Pemerintah Daerah dalam melakukan pembangunan infrastruktur digital sangat diperlukan. “Sistem digital ini sudah merambah di Lampung, potensi seluruh desa bisa didigitalisasikan dan bisa digunakan, untuk membangun infrastruktur digitalisasi, tentunya pak Bupati harus mampu mendorongnya, konsep Smart Village di Kabupaten Pesawaran, kita lihat bersama sudah berjalan, dimana lokasi pasarnya sepi tapi omzet pedagangnya naik,” ucap dia.
Dengan Begitu, pembangunan di desa memang bisa dijadikan sebagai cerminan keberhasilan Pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah. “Kalau mau bangun Indonesia, ya harus dimulai dari pembangunan desa karena ada kontribusi sektiar 74 persen, termasuk jika sistem pendataan di desa bisa digunakan sebagai upaya mengentaskan kemiskinan. Oleh karena itu terkait dengan data itu tidak gampang, seperti yang disampaikan pak Bupati, tapi dengan kolaborasi yang baik antara stakeholder itu bisa dilakukan seperti di Kabupaten Pesawaran ini,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI yang diwakili oleh Staf Ahli Mendagri bidang Pemerintahan DR. Drs. H. Suhajar Diantoro, M.SI mengatakan Kabupaten Pesawaran dikenal dengan pengelolaan pelayanan data kependudukan terbaik di Provinsi Lampung. “Sistem pendataan masyarakat di Kabupaten Pesawaran memang menjadi salah satu yang terbaik hal ini terlihat dari cakupan perekaman e-KTP yang mencapai 118 persen dan ini yang terbaik di Provinsi Lampung,” ungkap dia.
Dirinya menjelaskan, bahwa saat ini Pemerintah dihadapkan pada tuntunan pelayanan publik yang efektif dan efisien. “Kita sekarang hidup dalam revolusi digital berbasis internet, kita berada ditengah-tengah industri 4.0, disini untuk mencapai kemajuan yang cepat merupakan daerah yang mampu membangun Pemerintahan dalam melakukan pelayanan publik yang efektif dan efisien,” tukas dia.
“Pemerintah dituntut berfikir visioner, tapi kadang-kadang harus menyelesaikan problematika yang terjadi, makanya kalau tidak bisa mengkonektingkan internet dan digitalisasi kita akan tertinggal,” timpalnya.
Dikatakannya lebih lanjut untuk mensukseskan pelayanan terhadap masyarakat diperlukan beberapa variabel yang harus dipenuhi. “Sesuai yang dikatakan pak Dendi kunci sukses membangun pelayanan masyarakat itu ada tiga yaitu kemauan kepala daerah, kapasitas Pemerintah Daerah, dan kontrol serta partisipasi rakyat, ini yang sudah terlihat disini,” terang dia.
Melengkapi acara, Gubernur Lampung Ir. H Arinal Djunaidi mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat yang selama ini selalu mendukung kebijakan Pemprov Lampung. “Saya ucapkan terima kasih kepada Kemendagri dan Kemendes PDTT yang sudah memberikan support, Smart Village ini bertujuan untuk optimalisasi Pemerintahan Desa, terutama dibidang sosial ekonomi,” kata gubernur arinal.
Kendati demikian, program Smart Village ini akan terus dikembangkan terutama bagi desa yang ada di daerah kepulauan. “Dikampung masih ada beberapa desa yang letaknya di Kepulauan, makanya saya ingin smart village juga dikembangkan disana, sehingga jika ada informasi mengenai potensi bencana bisa meminimalisir adanya kerugian,” ungkap gubernur arinal.
“Dapat saya sampaikan di Provinsi Lampung ada 2.435 Desa, dan akan kita mulai terhadap 780 desa untuk menerapkan Smart Village, serta 130 Desa yang ditetapkan sebagai prioritas di Provinsi Lampung untuk menerapkan Smart Village,” pungkas dia.
Sementara ditempat yang sama, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona juga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Pusat dan Pemprov Lampung yang telah menetapkan Desa di Kabupaten Pesawaran sebagai prototipe program Smart Village. “Tentunya kita semua punya mimpi bagaimana aktifitas masyarakat sehari-hari bisa terintegrasi dengan digitalisasi, sebenarnya mudah buat digitalisasi kalau ada kemauan, memang ada beberapa kesulitan seperti mengkolektifkan data, tapi berkat dukungan berbagai pihak semua persoalan itu sedikit sudah mulai terurai,” ucap bupati dendi.
Dirinya memahami kondisi pandemi seperti saat ini dijadikan sebagai tantangan untuk berinovasi agar masyarakat tetap bisa menjalankan aktifitas dan roda perekonomiannya. “”Pandemi Covid-19 merupakan tantangan dan peluang bahwa kita ditarik untuk mengupgrade kita menggunakan IT, inilah makanya hadir Smart Village. Dulu kita tidak mengerti menggunakan gadget tapi sekarang harus dikarenakan adanya Covid-19, dimana masyarakat membutuhkan pelayanan tapi ada pembatasan sehingga harus tetap dirumah, makanya kita harus berinovasi bagaimana menggunakan internet untuk membantu aktifitas hidup kita, dan bisa berinteraksi ekonomi,” Pungkas nya. (Deva)