Cimahi – LGNews.com – Pelukis eksentrik Bahar Malaka kembali melakukan aksi berkeseniannya dengan melakukan art performance secara solo di Pendopo DPRD Kota Cimahi. Acara yang digelar pada Senin, 24 Agustus 2020 tersebut diberi tajuk “Merdeka Dalam Bingkai Seni dan Rupa” dan masih dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekan Republik Indonesia.
Dalam aksi melukis di Pendopo DPRD Kota Cimahi tersebut, Bahar Malaka melukis di atas 17 kanvas kosong selama 45 menit sambil diiringi petikan gitar Ahmad Maulana. Musisi tersebut terus memainkan musik sebanyak delapan lagu secara non stop sampai aksi melukis berakhir.
Menurut Bahar Malaka, kegiatan yang dilakukannya tersebut karena dirinya merasa bangga lahir di Indonesia dan mencoba menuangkannya melalui cara yang berbeda, sesuai dengan nalurinya sebagai seorang seniman.
“Ada yang membuatku enjoy karena aku dan teman-teman mengeksekusinya di Kota Cimahi, “ ujarnya ramah.
Pelukis berambut gimbal asal Cimahi tersebut berharap agar apa yang dilakukannya bisa menjadi sebuah catatan kecil, khususnya untuk Kota Cimahi dan umumnya untuk Jawa Barat.
“Aku berharap dikemudian hari bisa dibuat lebih baik oleh teman-teman yang lain, terutama oleh teman-teman muda di kota ini dan sekitarnya,” pungkasnya.
Acara yang digelar secara sederhana tersebut mendapat dukungan penuh dari para seniman Bandung dan Cimahi, serta liputan berbagai media cetak dan daring, di antaranya Limawaktu.com dan SaktiNews.com. Atraksi art performance yang dilakukan Bahar Malaka tersebut berlangsung selama 45 menit dan dimulai pukul 13.50 WIB, berakhir persis pukul 14.35 WIB.
Dalam kesempatan tersebut hadir juga Wakil Walikota Cimahi, Ngatiyana. Beliau menyambut baik apa yang telah dilakukan oleh Bahar Malaka.
“Pada hari ini, Saya selaku pribadi maupun selaku wakil walikota cimahi menyaksikan sendiri proses melukis yang dilakukan oleh Kang Bahar Malaka dalam waktu 45 menit bisa menyelesaikan 17 gambar sekaligus. Ini bagi saya sangat mengapresiasi dan kagum sekali dengan kehebatan beliau. Ini adalah aset Kota Cimahi yang harus kita pelihara,” ungkap Ngatiyana dalam sambutannya yang disampaikan tanpa teks.
Beberapa seniman yang ikut mendukung di antaranya Mang Deni (musisi karawitan, kecapi, dan suling yang aktif di grup musik Bambu Galengan Sora Awi Bandung), Mang Yudi (musisi biola yang aktif di Musik Garasi Bandung), dan Kang Doddi kiwari (aktif di Teater Sunda Kiwari dan Napak Jagat Pasundan di Coklat Kita).
Selain itu juga di support oleh Mang Bobeng (penggiat dan konseptor seni budaya bambu di Bandung dan aktif juga di Galengan Sora Awi), Mang Iyan (musisi dan adik kandung Bahar Malaka), Neng Eka (penari yang masih sekolah di SMKI Bandung), Rinjani Kusuma Diatna atau biasa disapa Ambu ii (seorang penggiat budaya), Soni Vespa (Tjimahi Vintage dan Komunitas Gambar Doeloe Militer), dan Andri (Komunitas Gambar Doeloe Militer).
Seniman lainnya yang ikut memberikan support dan hadir adalah Dra. Hj. Nur Libiana Ma’ruf atau biasa disapa Bunda Nur (Owner Rumah Kreasi Cimahi), Hermana HMT (Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cimahi), Ahmad Kusnadi atau Kang Encus (Sekretaris Komite Seni Rupa Dewan Kebudayaan Kota Cimahi), Tari lestari (pegiat seni dan budaya yang juga Direktur CV Eldyra), Aam Zaman (aktif di Komunitas President Rock n roll dan Kebun Jupiter), dan lain-lain.
***
Kontributor: JHK