Tulangbawang LGNews. Com – Dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun Kabupaten Tulangbawang yang ke 25 tahun, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( PPPA ) Kabupaten Tulangbawang, mengikuti pentas Festival Mego Pak dan Seni Budaya Nusantara, yang di laksanakan di Tugu jelabat Kecamatan Menggala bertempat Kelurahan Menggala Kota ( rabu 9/3/2022 ).
Festival Mego Pak dan Seni budaya Nusantara, Dinas Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tulangbawang, Menampilkan Teater yang bertema Stop Kekerasan terhadap perempuan dan Anak.
Teater tersebut yang di perankan oleh stap Dinas PPPA , bertujuan memeriahkan Hari Ulang tahun Kabupaten Tulangbawang. Serta mensosialisasi kan terhadap masyarakat bahwa bertapa penting nya makna dalam cerita yang terkandung dalam teater tersebut.
Kepala Dinas Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak. Dra, Desia Kusumayuda, MSI, menjelaskan bahwa teater yang berjudul Stop Kekerasan terhadap perempuan dan Anak, yang
di perankan oleh stap nya itu, bertujuan mensosialisasikan kepada Masyarakat agar kiranya kita sama sama dapat menjaga kerukunan di dalam rumah tangga dan tidak melakukan kekerasan terhadap Anak.
” Karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT ) dan Anak itu perbuatan yang melawan hukum, yang dapat merugikan diri sendiri bahkan orang lain, ” Terangnya.
Masih menurut Desia Kesumayuda, bahwa kekerasan dalam rumah tangga dapat di jerat dengan Undang undang nomor 35 tahun 2004 Tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT ) begitu pula Undang Undang nomor 23 tahun2002 tenang perlindungan Anak, ” Tegasnya.
Dinas Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupaten Tulangbawang, Desia menjelaskan dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun Kabupaten Tulangbawang yang Ke 25 tahun, Dinas PPPA selalu berperan aktif mengikuti kegiatan ataupun perlombaan, baik itu senam SICITA, ataupun senam BMW dan Festival Mego Pak dan Seni Budaya Nusantara, ” Paparnya.
Di tempat yang sama salah satu tokoh masyarakat kecamatan Menggala, yang pada saat itu turut menyaksikan jalan nya cerita teater yang bertema stop kekerasan dalam rumah tangga dan Anak.
Septi warga Masyarakat kelurahan Menggala kota, menjelaskan kan kepada wak media ini, bahwa saya pribadi selaku orang tua menyaksikan teater tersebut, ” Saya jujur saja sangat terpukau.
Karna menurut septi, teater tersebut mengandung makna yang luas, bagi kita selaku orang tua. Mari kita belajar dari isi cerita teater tersebut, jangan liat peran nya tapi resaplah makna yang terkandung dalam cerita itu sendiri, karena perbuatan kekerasan dalam rumah tangga dan Anak, dapat merugikan kita bahkan dapat menimbulkan perpecahan belah dalam rumah tangga dan keluarga, ” Tutupnya. ( Dan )